Kamis, 26 Juli 2012

Runtuhnya Teori Evolusi

Teori evolusi sudah berusia 150 tahun, dan juga telah berpengaruh besar pada pandangan hidup yang dianut masyarakat. Teori ini menyatakan sebuah dusta, yaitu bahwa manusia muncul ke dunia ini sebagai akibat faktor kebetulan, dan bahwa manusia adalah suatu “spesies binatang”. Lebih jauh lagi, teori ini mengajarkan bahwa satusatunya hukum yang berlaku adalah usaha makhluk hidup, yang hanya mementingkan diri sendiri, untuk bertahan hidup. Pengaruh gagasan ini tampak di abad kesembilan belas dan kedua puluh: manusia semakin egois, akhlak masyarakat yang memburuk, semakin merebaknya sikap mementingkan diri sendiri, sikap tidak berperikemanusiaan, dan kekerasan, tumbuh berkembangnya ideologi berdarah dan diktator seperti fasisme dan komunisme, krisis individual dan sosial karena manusia semakin jauh dari akhlak agama,…
Berbagai akibat sosial yang disebabkan oleh teori evolusi telah dibahas dalam buku Harun Yahya lainnya. (Lihat karya Harun Yahya The Disasters Darwinism Brought to Humanity, Communism Lies in Ambush, The Black Magic of Darwinism, serta The Religion of Darwinism). Dalam buku-buku tersebut diungkapkan bahwa teori ini, yang disebut-sebut sebagai “ilmiah”, sebenarnya sama sekali tidak memiliki dasar ilmiah; bahwa teori tersebut hanyalah sebuah skenario yang terus dipaksakan walaupun dihadapkan kepada semua fakta yang berbicara sebaliknya; dan isi teori ini tak lain takhayul belaka. Bagi mereka yang ingin memahami seperti apa sesungguhnya teori evolusi dan “pandangan hidup” Darwinisme, yang selama 150 tahun terakhir ini secara sistematis telah menyeret dunia ke jurang kekerasan, kebiadaban, kekejaman, dan pertikaian, sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku tersebut. Buku ini akan membahas ketidakabsahan teori evolusi pada tingkat umum. Di sini dikupas pernyataan evolusionis tentang beberapa hal, menggunakan beberapa pertanyaan yang sering diajukan orang, yang belum sepenuhnya dipahami. Jawaban yang tertera
dalam buku ini secara ilmiah diperinci lebih jauh dalam buku lain karya penulis seperti The Evolution Deceit, dan Darwinism Refuted.(pengantar)

Selasa, 17 Juli 2012

MARXISME Ilmu dan Amalnya

“Suatu pandangan yang sempit akan memberikan suatu tinjauan yang palsu dan sesat. Marxisme bukanlah suatu cara dan rancangan pemerintahan saja, juga bukan suatu pemecahan teknis untuk masalah perekonomian, bukan pula suatu pendirian yang bolak-balik atau suatu semboyan dalam suatu pidato yang mengharukan. Ia menyebutkan dirinya suatu tafsiran yang luas tentang manusia dan sejarah, tentang makhluk dan masyarakat, tentang alam dan Tuhan; suatu sintesis umum, menurut teori dan praktek, pendek kata, suatu sistem yang menyeluruh.”
*) Kuliah Njoto di depan Universitas Rakyat, Jakarta, 19 Desember 1958.

Download 

Selasa, 03 Juli 2012

Atheism and Theism (Great Debates in Philosophy)

This is a good introduction to many of the main arguments concerning theism and atheism. Smart and Haldane manage to cover most of the main issues while at the same time making original contributions to the debate. The book is especially helpful for giving clear account of the issues surrounding the "fine-tuning" argument due e.g., to Richard Swinburne.
As they mention in the Introduction, neither Smart nor Haldane is a specialist precisely in philosophy of religion--both are well known especially for contributions to philosophy of mind--and this affects the book's overall approach. Smart begins with a defense of physicalism (the view that only objects whose existence is required by physical theory exist), arguing that this position should be accepted on the methodological ground that it is most compatible with the results of modern science. Smart also responds to various theistic arguments and defends a version of the "problem of evil" objection to theism. Haldane follows this with a series of arguments against materialist reductionism, taking the failure of reductionism to entail some kind of design and so theism. Haldane also defends versions of the cosmological ("firt cause") argument and attempts a solution to the problem of evil. Smart then briefly responds to Haldane and Haldane to Smart. For Smart, atheism is part of a general commitment to physicalism, whereas Haldane seems no less interested in defending a general antireductionism (e.g., with respect to intentionality) than in defending theism specifically.
The book covers a great deal of ground and offers much food for thought. The downside to this is discussions of particular issues are sometimes sketchier than one would like. Perhaps it would have been more effective to focus the book more tightly on the aspect of the debate that raises issues of reductionism vs. antireductionism. I also wish the book had been organized so as encourage a more extended response from Smart to Haldane's antireductionist arguments. Smart's methodological principles may well establish a presumption against theism, but surely this presumption is defeasible, and Haldane's contribution is effect an attempt to defeat precisely this presumption.