Kamis, 23 Oktober 2014

Arthur Schopenhauer: The World As Will And Idea

Founded in 1906 by J.M. Dent, the Everyman Library has always tried to make the best books ever written available to the greatest number of people at the lowest possible price. Unique editorial features that help Everyman Paperback Classics stand out from the crowd include: a leading scholar or literary critic's introduction to the text, a biography of the author, a chronology of her or his life and times, a historical selection of criticism, and a concise plot summary. All books published since 1993 have also been completely restyled: all type has been reset, to offer a clarity and ease of reading unique among editions of the classics; a vibrant, full-color cover design now complements these great texts with beautiful contemporary works of art. But the best feature must be Everyman's uniquely low price. Each Everyman title offers these extensive materials at a price that competes with the most inexpensive editions on the market-but Everyman Paperbacks have durable binding, quality paper, and the highest editorial and scholarly standards. 
  
Download Vol I
Download Vol II 

Selasa, 19 Agustus 2014

The Stranger: Albert Camus

The Stranger is not merely one of the most widely read novels of the 20th century, but one of the books likely to outlive it. Written in 1946, Camus's compelling and troubling tale of a disaffected, apparently amoral young man has earned a durable popularity (and remains a staple of U.S. high school literature courses) in part because it reveals so vividly the anxieties of its time. Alienation, the fear of anonymity, spiritual doubt--all could have been given a purely modern inflection in the hands of a lesser talent than Camus, who won the Nobel Prize in 1957 and was noted for his existentialist aesthetic. The remarkable trick of The Stranger, however, is that it's not mired in period philosophy.
The plot is simple. A young Algerian, Meursault, afflicted with a sort of aimless inertia, becomes embroiled in the petty intrigues of a local pimp and, somewhat inexplicably, ends up killing a man. Once he's imprisoned and eventually brought to trial, his crime, it becomes apparent, is not so much the arguably defensible murder he has committed as it is his deficient character. The trial's proceedings are absurd, a parsing of incidental trivialities--that Meursault, for instance, seemed unmoved by his own mother's death and then attended a comic movie the evening after her funeral are two ostensibly damning facts--so that the eventual sentence the jury issues is both ridiculous and inevitable.
Meursault remains a cipher nearly to the story's end--dispassionate, clinical, disengaged from his own emotions. "She wanted to know if I loved her," he says of his girlfriend. "I answered the same way I had the last time, that it didn't mean anything but that I probably didn't." There's a latent ominousness in such observations, a sense that devotion is nothing more than self-delusion. It's undoubtedly true that Meursault exhibits an extreme of resignation; however, his confrontation with "the gentle indifference of the world" remains as compelling as it was when Camus first recounted it. --Ben Guterson --
Amazon.com

Download


 

Kamis, 10 April 2014

Dibawah Lindungan Ka'bah

Di Bawah Lindungan Ka'bah adalah novel sekaligus karya sastra klasik Indonesia yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal dengan Hamka.Novel ini diterbitkan pada tahun 1938 oleh Balai Pustaka, penerbit nasional Hindia-Belanda.

Novel ini menceritakan tentang kisah percintaan antara Hamid dan Zainab, yang sama-sama jatuh cinta tetapi terpisah mulai dari karena perbedaan latar belakang sosial hingga Zainab yang dihadapkan oleh permintaan ibunya agar menikah dengan laki-laki yang telah dipilihkan. Pada akhir cerita, Hamid memutuskan pergi ke Mekkah,kemudian terus beribadah hingga akhirnya meninggal di hadapan Ka'bah setelah mengetahui Zainab meninggal.

Rabu, 02 April 2014

Damardjati Supadjar Cendekiawan Penghuni Kampung “Pitungpuluhan” Catatan Sahabat dan Muridnya

Judul buku ini mendapat inspirasi dari tulisan Achmad Charris Zubair, 'Damardjati Supadjar Penghuni Kampung ‘Pitungpuluhan’. Kata-kata yang dimaksud tentu kiasan, Buku ini memuat lima catatan para sahabat dan murid Pak Damardjati Supadjar, yang dihimpun dalam satu bunga rampai sebagai hadiah dan tanda syukur kepada Pak Damardjati Supadjar yang telah memasuki usia 70 tahun.
            Mengingat buku ini merupakan bunga rampai, maka gaya penulis masing-masing sangat khas. Sekalipun demikian, ada satu kesamaan yaitu para penulisnya rata-rata memiliki sense of humor yang tinggi serta pengagum ajaran Pak Damardjati. Penyunting memang sengaja melakukan berbagai penyuntingan di sana-sini dengan maksud agar tulisan terasa enak dibaca namun tetap tidak mengubah substansi maksud penulisnya.
Sekalipun buku ini dikemas sederhana, namun di balik tulisan ini sesungguhnya banyak hikmah kehidupan yang dapat dipetik sebagai penuntun hidup. Buku ini dikemas dengan konsep ‘terima kasih’, artinya kami telah merasa menerima banyak ilmu dari Pak Damardjati, kini kesempatan kami mengasihkan kepada para pembaca yang lain semoga bermanfaat. Buku inipun tidak disusun bukan dalam rangka komersial. Buku ini digratiskan dalam bentuk e-book, untuk masyarakat yang haus akan nilai-nilai pencerahan dan tertarik untuk berguru pada Universitas Jagad Raya Fakultas Kehidupan, dan Jurusan Jalan Lurus. 
Download
mirror
Download

Berfilsafat ala Prof. Dr. Damardjati Supadjar


Tujuh Puluh Empat tahun yang lalu, beliau, Pak Damardjati Supadjar terlahir di dunia. Sosok yang di kemudian hari memberi pencerahan bagi orang-orang di sekitarnya. Sosok yang menurut penyunting, masih “hidup” sekalipun telah “berpulang” kepada sang Pencipta. Beliau masih dan akan selalu di “sini”, karena sesungguhnya yang ber”pulang” adalah “Damardjati”, bukan “Aku”. Persis seperti apa yang pernah diungkapkan oleh beliau dalam suatu perkuliahan, Sesungguhnya ’aku’ itu tidak pernah mati dan tidak pernah tidur,  yang mati itu ’Damardjati’, bukan ’aku’, yang tidur itu Damardjati bukan ‘Aku’, karena aku tidak pernah tidur, begitu seterusnya”.
            Kini, di empat puluh hari “kepergian” beliau, “Berfilsafat ala Prof. Dr. Damardjati Supadjar” hadir sebagai suatu karya yang —diharapkan dapat— menggugah batin dan pikiran kita untuk kembali terjun dalam dunia kefilsafatan ala Prof. Dr. Damardjati Supadjar, tentunya dengan “kemasan” yang lebih menarik.
Buku ini, dalam edisi ketiga, sengaja dikemas dalam bentuk e-book dan dibagikan secara gratis kepada para sahabat, murid, dan masyarakat luas, dengan harapan semoga ajaran kehidupan dan mutiara hikmah yang diajarkan oleh Pak Damardjati menjadi ilmu yang manfaat dan amal jariyah. Sekedar mengingatkan, Pak Damardjati berwasiat, “hakikat membaca sesungguhnya menangkap yang paling batiniah dari hal yang dhahir”. Untuk itu, semoga para pembaca mampu menangkap hal yang paling batiniah dari wujud dhahir e-book ini. Perlu diingat kembali bahwasanya beliau saat diminta untuk “membedah buku” dan belum menyelesaikannya, dengan tenang mengatakan, Orang seusia saya seperti ini sudah tidak telaten lagi membaca buku-buku kecil dan huruf-huruf kecil (maksudnya buku yang sedang dibedah), karena di hadapan kita sudah terbentang buku besar (problematik dunia) yang perlu kita baca bersama”.

Download
mirror
Download

Rabu, 26 Maret 2014

Komplikasi Drama Di Ujung Pisau Bedah

Komplikasi menyajikan sains dengan gamblang, bukan dalam bentuknya yang berbunga-bunga namun sebagaimana apa adanya—tidak pasti dan penuh misteri. Dalam sejumlah kisah nyata yang mencekam, dokter bedah Atul Gawande menguak kedigdayaan sekaligus keterbatasan dunia kedokteran. Para profesional di bidang kedokteran juga membuat kesalahan, masih terus mempelajari pekerjaan mereka, dan mereka-reka teknik mereka. Komplikasi mempersembahkan pandangan yang nyata dari ujung pisau bedah, menyelidiki bagaimana kesalahan-kesalahan maut terjadi dan mengapa ahli bedah yang handal bisa bertindak bodoh. Cerita-cerita yang dituturkan Gawande mengingatkan bahwa para dokter “hanya” manusia. Beberapa gagasannya mungkin membuat para penyedia layanan kesehatan gelisah atau bahkan marah, tapi gayanya yang meyakinkan, pengakuannya yang jujur, dan argumennya yang bijaksana akan menaklukkan kebanyakan pembaca.

Download 

password : http://www.ebook.or.id/

Aku Beriman Maka Aku Bertanya

Banyak orang berkeyakinan bahwa pertanyaan rasional hanya akan merongrong iman. Pertanyaan kritis pun kerap dijawab dengan kaku oleh para pemuka agama. Akibatnya, kegalauan iman terus bercokol di benak para penanya. Upaya mereka dalam menyelesaikan pertentangan iman–akal selalu terantuk kecenderungan kaum muslim untuk membakukan pendapat-pendapat ulama terdahulu. Tak pelak, kelesuan beragama mendera para mualaf dan generasi muda muslim. Mereka inilah yang paling mengalami kesukaran merajut ikatan nyata dengan Islam di tengah budaya sekuler. Dengan jeli dan sepenuh hati, Jeffrey Lang memindai kelesuan tadi dan berusaha menanggapinya. Ia mencoba menjawab keluhan para generasi muslim dan mualaf, juga gugatan para penghujat Islam. Menurutnya, untuk menggapai iman sejati, kita mesti membebaskan diri dari tradisi dan memeriksa keyakinan-keyakinan kita secara rasional. Banyak cara yang digunakan Alquran dalam mendorong kita untuk mendekati iman kepada Allah secara rasional! Lang pun menekankan pentingnya diskusi terbuka atas isu-isu yang banyak dirasa tak enak dalam komunitas muslim, dengan mengedepankan sikap apa adanya, objektif, dan tidak mengelak dari kontroversi. Buku ini mengulas banyak pertanyaan yang dianggap tabu dilontarkan di masjid atau forum-forum keagamaan konservatif. Ia merangkul suara-suara muslim yang terasing dari masjid, demi mengembalikan kebugaran komunitas muslim dalam memikat dan membuat terlibat para keturunan dan anggota barunya. Ternyata, banyak penanya di buku ini yang mengakhiri pertanyaan mereka dengan kekhawatiran dianggap ateis atau subversif kepada Tuhan. Ini artinya, mereka bertanya karena masih beriman, butuh alasan meyakinkan, dan mengaktifkan akal dalam mendekati keyakinan mereka pada Tuhan. 

Download
Password: http://www.ebook.or.id/

100 Tokoh yang Mengubah Indonesia

1. Abdul Haris Nasution

Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution (lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918 – meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution.

2. Abdul Qahhar Mudzakkar

Abdul Kahar Muzakkar (ada pula yang menuliskannya dengan nama Abdul Qahhar Mudzakkar; lahir di Lanipa, Kabupaten Luwu, 24 Maret 1921 – meninggal 3 Februari 1965 pada umur 43 tahun; nama kecilnya Ladomeng) adalah seorang figur karismatik dan legendaris dari tanah Luwu, yang merupakan pendiri Tentara Islam Indonesia di Sulawesi. Ia adalah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terakhir berpangkat Letnan Kolonel atau Overste pada masa itu.
Ia tidak menyetujui kebijaksanaan pemerintahan presiden Soekarno pada masanya, sehingga balik menentang pemerintah pusat dengan mengangkat senjata. Ia dinyatakan pemerintah pusat sebagai pembangkan dan pemberontak.
Pada awal tahun 1950-an ia memimpin para bekas gerilyawan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara mendirikan TII (Tentara Islam Indonesia) kemudian bergabung dengan Darul Islam (DI), hingga di kemudian hari dikenal dengan nama DI/TII di Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Pada tanggal 3 Februari 1965, melalui Operasi Tumpas, ia dinyatakan tertembak mati dalam pertempuran antara pasukan TNI dari satuan Siliwangi 330 dan anggota pengawal Kahar Muzakkar di Lasolo. Namun tidak pernah diperlihatkan pusaranya, mengakibatkan para bekas pengikutnya mempertanyakan kebenaran berita kejadiannya. Menurut kisah, jenazahnya dikuburkan di Kilometer 1 jalan raya Kendari.

3. Abdurrahman Wahid

Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun) adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

4. Adam Malik

Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain beliau pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga.

5. Adnan Buyung Nasution

Adnan Buyung Nasution atau Adnan Bahrum Nasution (lahir di Batavia (kini Jakarta), 20 Juli 1934; umur 76 tahun) adalah salah seorang pengacara senior di Indonesia. Selain itu beliau juga merupakan aktivis sejak masa mudanya sampai sekarang. Salah satu organisasi yang didirikannya adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

6. Affandi

Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 – 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

7. Agus Salim

Haji Agus Salim (lahir dengan nama Mashudul Haq (berarti “pembela kebenaran”); lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.

8. Achmad Bakrie

Achmad Bakrie (lahir di Kalianda, Lampung, 11 Juni 1916 – meninggal di Tokyo, Jepang, 15 Februari 1988 pada umur 71 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia.
Setelah tamat dari Hollandsche Inlandsche School (HIS), Atuk demikian panggilan akrab Achmad Bakrie langsung bekerja sebagai penjaja keliling di NV Van Gorkom, sebuah perusahaan dagang Belanda (1938). Meski hanya dua tahun di perusahaan tersebut, Achmad banyak mendapatkan pengalaman tentang organisasi modern. Setahun setelah menyelesaikan sekolah dagang Handelsinstituut Schoevers tahun 1940, Achmad membuka CV Bakrie & Brothers di Telukbetung. Perusahaannya berdagang karet, lada dan kopi. Di zaman pendudukan Jepang, perusahaannya sempat berganti nama menjadi Jasumi Shokai. Dalam perkembangannya, Bakrie & Brothers juga merambah industri pabrik pipa baja dan pabrik kawat. Di akhir 1950-an, Achmad mendirikan pabrik pengolahan karet mentah.

9. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 – meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.

10. Ali Moertopo

Letnan Jenderal (purn.) Ali Moertopo, atau dieja sering pula dieja Ali Murtopo (Blora, Jawa Tengah, 23 September 1924 – 15 Mei 1984), adalah pemikir, tokoh intelijen, dan politikus yang berperan penting terutama pada masa Orde Baru di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia (1978 – 1983) serta Deputi Kepala (1969 – 1974) dan Wakil Kepala (1974 – 1978) Badan Koordinasi Intelijen Negara.

11. Ali Sadikin

Ali Sadikin (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 – meninggal di Singapura, 20 Mei 2008 pada umur 80 tahun) adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator       Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gubernur yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Karena itu ia disapa akrab oleh penduduk kota Jakarta dengan panggilan Bang Ali sementara istrinya, Ny. Nani Sadikin, seorang dokter gigi, disapa Mpok Nani.

12. Amien Rais
13. B.J. Habibie
14. Bing Slamet
15. Bung Tomo
16. Cephas
17. Chairil Anwar
18. Clifford Geertz
19. D.N. Aidit
20. Daud Beureuh
21. Dewi Sartika
22. Djoko Soetono
23. Goenawan Mohamad
24. H.B. Jassin
25. H.O.S. Tjokroaminoto
26. HAMKA
27. Hasyim Asy’ari
28. Hendricus Sneevliet
29. Ibnu Sutowo
30. Idjon Djanbi
31. Ismail Marzuki
32. Iwan Fals
33. Jakob Oetama
34. Kartosoewirjo
35. Kasman Singodimedjo
36. Kho Ping Hoo
37. Ki Bagus Hadikusumo
38. Ki Hadjar Dewantara
39. Kusbini
40. L.B. Moerdani
41. Liem Seng Tee
42. Liem Sioe Liong
43. Megawati Soekarnoputri
44. Mochtar Kusumaatmadja
45. Mohammad Hatta
46. Mohammad Natsir
47. Mohammad Roem
48. Mohammad Yamin
49. Munir
50. Muso
51. Notonagoro
52. Nurcholish Madjid
53. Oei Tiong Ham
54. Oerip Soemohardjo
55. Pater Beek
56. Pramoedya Ananta Toer
57. R.A. Kartini
58. Rhoma Irama
59. Rudy Hartono
60. Sartono Kartodirdjo
61. Sedyatmo
62. Semaun
63. Sjafruddin Prawiranegara
64. Snouck Hurgronje
65. Soe Hoek Gie
66. Soedirman
67. Soedjatmoko
68. Soedjojono
69. Soeharto
70. Soekarno
71. Soepomo
72. Soeprijadi
73. Soetomo
74. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
75. Sumitro Djojohadikusumo
76. Sukarni
77. Surya Wonowijoyo
78. Sutan Sjahrir
79. Sutan Takdir Alisjahbana
80. Suwandi
81. Tan Malaka
82. Teguh Srimulat
83. Thayeb Mohammad Gobel
84. Tirto Adhisoerjo
85. Tjipto Mangoenkoesoemo
86. Tjoet Nyak Dien
87. Tjokorda Raka Sukawati
88. Tony Koeswoyo
89. Usmar Ismail
90. Van Deventer
91. Van Ophuysen
92. Van Vollenhoven
93. W.R. Soepratman
94. W.S. Rendra
95. Wahid Hasyim
96. Wahidin Sudirohusodo
97. Widjojo Nitisastro
98. William Soerjadjaja
99. Wirjono Prodjodikoro
100. Yap Thiam Hien

 Download

Kalau Einstein Jadi Koki

 Download
Password: http://www.ebook.or.id/ 

Maria Al-Qibthiyah : The Forgotten Love of Muhammad Saw




Download
Password: http://www.ebook.or.id/ 

The Secrets Of Judas - Menafsir Ulang Peran Yudas




Download
Password: http://www.ebook.or.id/ 

Hermawan Kartajaya on Positioning

Didalam buku ini mejelaskan positioning. apa itu positioning?.. positioning dikenal sebagai strategi untuk menguasai pikiran konsumen dengan penawaran perusahaan kita. Saya mendefinisikan positioning sebagai strategi untuk mengarahkan para pelanggan. Positioning adalah upaya membangun kesan di benak konsumen bahwa perusahaan kita layak dipercaya dan kompeten. 

Download 
Password: http://www.ebook.or.id/ 

Kepemimpinan yang Efektif: Tantangan Karakter

Sebagai seorang dewasa, Anda adalah seorang pemimpin, entah di dalam keluarga Anda, kantor tempat Anda bekerja, organisasi Anda, dan terutama atas diri Anda sendiri! Dalam perjalanan hidup pribadi dan profesional kita, terkadang kita menjumpai hambatan-hambatan yang membuat kita tertekan, beberapa dikarenakan respons orang lain yang kurang berkenan/menyakiti kita, dan sering kali bahkan datang dikarenakan sikap dan karakter kita. Misalnya, karena Anda tidak berintegritas (sehingga korupsi), suka datang terlambat (kurang disiplin), dan sebagainya.

Download 
Password: http://www.ebook.or.id/ 

Selasa, 25 Maret 2014

Sang Pujaan

Dialah yang disanjung-sanjung sampai gila. Dialah pengkhayal yang menulis untuk menghancurkan moral kaum muda. Andaikan kaum lelaki dan perempuan yang sudah beristeri/bersuami mengikuti pendapat-pendapat Gibran dalam hal perkawinan maka akan goyahlah sendi-sendi keluarga dan akan tesengal-sengallah dasar-dasar kehidupan masyarakat dan jadilah alam ini dan penduduknya semuanya sebagai syetan-syetan. Waspadalah akan gaya tulisan Gibran yang indah memukau karena itu sebagian dari musuh-musuh kehidupan manusia. Gibran adalah perusuh bagi atheis dan kita menasehati penduduk gunung yang diberkati agar mereka membuang ajaran-ajarannya dan membakar karangan-karangannya sehingga ajaran-ajaran dan karangankarangannya itu tidak ada yang menempel dalam jiwa mereka. Kita telah membaca karyanya "Sayap-sayap Patah" dan kita menemukan bahwa karyany itu adalah racun dalam debu. 

Download
Password: http://www.ebook.or.id/ 

Filsafat Ekonomi Islam

Buku yang bertemakan tentang Filsafat Ekonomi Islam terbilang belum banyak terpublikasi di masyarakat Indonesia. Sementara itu, praktik dan aktivitas ekonomi Islam yang tercermin dalam kegiatan perbankan syariah dan lembaga-lembaga ekonomi lainnya menjamur di masyarakat. Oleh sebab itu, penting dihadirkan sebuah buku yang dapat membekali pengetahuan filosofis kepada masyarakat untuk mengoperasikan ekonomi yang berbasis pada ajaran-ajaran Islam.

Download
Password: http://www.ebook.or.id/ 

Jumat, 21 Maret 2014

The Inhuman: Reflections on Time

"Extremely important for everyone interested in issues of (post)modern literature, art, and music."—Hans Ulrich Gumbrecht, Stanford University
"In this collection of 17 essays, all written or presented between 1980 and 1989, Lyotard addresses a variety of topics related to the transition from modernity to postmodernity. . . . Addressing issues of relevance to art, music, literature, and philosophy, Lyotard's collection will be of interest to students, scholars, and practitioners in each of these areas as well as to a general readership interested in aesthetic postmodernity and the avante-garde."—Choice

'Challenging and controversial, The Inhuman will be among the more widely discussed books of the decade.' Mark Poster, University of California, Irvine

'The Inhuman offers an interesting discussion of postmodernity, the concept which has made Lyotard's reputation in the English speaking world.' Sociology --This text refers to an alternate Paperback edition.

Download

Kamis, 20 Maret 2014

Postmodern Platos: Nietzsche, Heidegger, Gadamer, Strauss, Derrida

Catherine Zuckert examines the work of five key philosophical figures from the nineteenth and twentieth centuries through the lens of their own decidedly postmodern readings of Plato. She argues that Nietzsche, Heidegger, Gadamer, Strauss, and Derrida, convinced that modern rationalism had exhausted its possibilities, all turned to Plato in order to rediscover the original character of philosophy and to reconceive the Western tradition as a whole. Zuckert's artful juxtaposition of these seemingly disparate bodies of thought furnishes a synoptic view, not merely of these individual thinkers, but of the broad postmodern landscape as well. The result is a brilliantly conceived work that offers an innovative perspective on the relation between the Western philosophical tradition and the evolving postmodern enterprise.
 

Jumat, 14 Maret 2014

Ecology, Community and Lifestyle


Ecology, Community and Lifestyle is a revised and expanded translation of Naess' book Okologi, Samfunn og Livsstil, which sets out the author's thinking on the relevance of philosophy to the problems of environmental degradation and the rethinking of the relationship between mankind and nature. The text has been thoroughly updated by Naess and revised and translated by David Rothenberg.

Download

Philosophy of Mind: A Beginner's Guide (Beginners Guide (Oneworld))

In this lively and entertaining introduction to the philospohy of the mind, Edward Feser explores the questions central to the discipline.


Jumat, 28 Februari 2014

Nietzsche and the Origin of Virtue (Routledge Nietzsche Studies)

In Ecce Homo (1908) Friedrich Nietzsche calls himself "the first immoralist" and adds "that makes me the annihilator par excellence".
Lester Hunt examines this and other radical claims in order to show that Nietzsche does have a coherent ethical and political philosophy. He uses Nietzsche's writings as a starting point for a critique of a wider, contemporary ethical project - one that should inform our lives as well as our thoughts.

Romanticism (The New Critical Idiom)

Romanticism was a revolutionary intellectual and artistic movement which generated some of the most popular and influential texts in British and American literary history. This clear and engaging guide introduces the history, major writers and critical issues of this crucial era. This fully updated second edition includes:
  • Discussion of a broad range of writers including William Blake, Mary Wollstonecraft, William Wordsworth, Lord Byron, John Keats, Ralph Waldo Emerson, H.D. Thoreau, Frederick Douglas
  • A new chapter on American Romanticism
  • Discussion of the romantic sublime or romantic imagination
  • An engagement with critical debates such as postcolonialism, gender studies and ecocriticism.
Download 

Terrorism and Collective Responsibility

The terrorist threat remains a disturbing issue for the early 1990s. This book explores whether terrorism can ever be morally justifiable and if so under what circumstances.
Professor Burleigh Taylor Wilkins suggests that the popular characterisation of terrorists as criminals fails to acknowledge the reasons why terrorists resort to violence. It is argued that terrorism cannot be adequately understood unless the collective responsibility of organised groups, such as political states, for wrongs allegedly done against the groups which the terrorists represent is taken into account. Terrorism and Collective Responsibility provides an analysis of various models of collective responsibility, and it takes into account recent discussions of military responsibility and business ethics. The book also explores the problems that terrorism poses for the just war tradition.
The arguments of prominent philosophers against terrorism are critically examined and the claim that terrorism necessarily violates the rights of innocent persons is considered. Wilkins sets forth an original definition of terrorism that is sure to provoke controversy.

A Dictionary of Symbols

Humans, it's said, are symbolizing animals. At every stage of civilization, people have relied on symbolic expression, and advances in science and technology have only increased our dependence on symbols. The language of symbols is considered a science, and this informative volume offers an indispensable tool in the study of symbology. It can be used as a reference or simply browsed for pleasure. Many of its entries — those on architecture, mandala, numbers, serpent, water, and zodiac, for example — can be read as independent essays. The vitality of symbology has never been greater: An essential part of the ancient arts of the Orient and of the Western medieval traditions, symbolism underwent a 20th-century revival with the study of the unconscious, both directly in the field of dreams, visions, and psychoanalysis, and indirectly in art and poetry. A wide audience awaits the assistance of this dictionary in elucidating the symbolic worlds encountered in both the arts and the history of ideas.

Aquinas (Arguments of the Philosophers)

Few philosophers or theologians exerted as much influence on the shape of medieval thought as Thomas Aquinas. He ranks amongst the most famous of the Western philosophers and was responsible for almost single-handedly bringing the philosophy of Aristotle into harmony with Christianity. He was also one of the first philosophers to argue that philosophy and theology could support each other. The shape of metaphysics, theology, and Aristotelian thought today still bears the imprint of Aquinas' work. In this extensive and deeply researched study, Eleonore Stump examines Aquinas' major works, Summa Theologiae and Summa Contra Gentiles, and clearly assesses the vast range of Aquinas' thought. Philosophers, theologians, and students of the medieval period alike will find this unrivalled study an indispensable resource in researching and teaching Aquinas.

Download

Antonio Gramsci: Beyond Marxism and Postmodernism

This book provides the first detailed account of Gramsci's work in the context of current critical and socio-cultural debates. Renate Holub argues that Gramsci was ahead of his time in offering a theory of art, politics and cultural production. Gramsci's achievement is discussed particularly in relation to the Frankfurt School (Adorno, Horkheimer, Benjamin, Bloch, Habermas), to Brecht's theoretical writings and to thinkers in the phenomenological tradition especially Merleau-Ponty. She argues for Gramsci's continuing relevance at a time of retreat from Marxist positions on the postmodern left.
Antonio Gramsci is distinguished by its range of philosophical grasp, its depth of specialized historical scholarship, and its keen sense of Gramsci's position as a crucial figure in the politics of contemporary cultural theory.




Selasa, 11 Februari 2014

Bunuh Munir : Menolak Lupa

Kertas kerja ini disusun oleh Edwin Partogi, Haris Azhar, Indria Fernida, Papang Hidayat dan Usman Hamid. Proses penulisan diawali oleh pembahasan draft awal tulisan yang dipersiapkan oleh Usman Hamid dalam rapat internal KontraS pada hari Rabu, 2 Februari 2005. Selanjutnya draft ini dikembangkan melalui pembagian kerja menulis beberapa orang pekerja KontraS. Kertas kerja ini disusun dan dipublikasikan sebagai bahan bagi siapapun untuk terus mengingat peristiwa pembunuhan aktifis HAM Munir, menuntut pengungkapan dan pengungkapan pelaku, serta menolak terjadinya pembunuhan serupa di masa depan.