Rabu, 26 Maret 2014

100 Tokoh yang Mengubah Indonesia

1. Abdul Haris Nasution

Jenderal Besar TNI Purn. Abdul Haris Nasution (lahir di Kotanopan, Sumatera Utara, 3 Desember 1918 – meninggal di Jakarta, 6 September 2000 pada umur 81 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution.

2. Abdul Qahhar Mudzakkar

Abdul Kahar Muzakkar (ada pula yang menuliskannya dengan nama Abdul Qahhar Mudzakkar; lahir di Lanipa, Kabupaten Luwu, 24 Maret 1921 – meninggal 3 Februari 1965 pada umur 43 tahun; nama kecilnya Ladomeng) adalah seorang figur karismatik dan legendaris dari tanah Luwu, yang merupakan pendiri Tentara Islam Indonesia di Sulawesi. Ia adalah seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terakhir berpangkat Letnan Kolonel atau Overste pada masa itu.
Ia tidak menyetujui kebijaksanaan pemerintahan presiden Soekarno pada masanya, sehingga balik menentang pemerintah pusat dengan mengangkat senjata. Ia dinyatakan pemerintah pusat sebagai pembangkan dan pemberontak.
Pada awal tahun 1950-an ia memimpin para bekas gerilyawan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara mendirikan TII (Tentara Islam Indonesia) kemudian bergabung dengan Darul Islam (DI), hingga di kemudian hari dikenal dengan nama DI/TII di Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Pada tanggal 3 Februari 1965, melalui Operasi Tumpas, ia dinyatakan tertembak mati dalam pertempuran antara pasukan TNI dari satuan Siliwangi 330 dan anggota pengawal Kahar Muzakkar di Lasolo. Namun tidak pernah diperlihatkan pusaranya, mengakibatkan para bekas pengikutnya mempertanyakan kebenaran berita kejadiannya. Menurut kisah, jenazahnya dikuburkan di Kilometer 1 jalan raya Kendari.

3. Abdurrahman Wahid

Kyai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun) adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

4. Adam Malik

Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain beliau pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga.

5. Adnan Buyung Nasution

Adnan Buyung Nasution atau Adnan Bahrum Nasution (lahir di Batavia (kini Jakarta), 20 Juli 1934; umur 76 tahun) adalah salah seorang pengacara senior di Indonesia. Selain itu beliau juga merupakan aktivis sejak masa mudanya sampai sekarang. Salah satu organisasi yang didirikannya adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

6. Affandi

Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 – 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia internasional, berkat gaya ekspresionisnya yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.

7. Agus Salim

Haji Agus Salim (lahir dengan nama Mashudul Haq (berarti “pembela kebenaran”); lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.

8. Achmad Bakrie

Achmad Bakrie (lahir di Kalianda, Lampung, 11 Juni 1916 – meninggal di Tokyo, Jepang, 15 Februari 1988 pada umur 71 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia.
Setelah tamat dari Hollandsche Inlandsche School (HIS), Atuk demikian panggilan akrab Achmad Bakrie langsung bekerja sebagai penjaja keliling di NV Van Gorkom, sebuah perusahaan dagang Belanda (1938). Meski hanya dua tahun di perusahaan tersebut, Achmad banyak mendapatkan pengalaman tentang organisasi modern. Setahun setelah menyelesaikan sekolah dagang Handelsinstituut Schoevers tahun 1940, Achmad membuka CV Bakrie & Brothers di Telukbetung. Perusahaannya berdagang karet, lada dan kopi. Di zaman pendudukan Jepang, perusahaannya sempat berganti nama menjadi Jasumi Shokai. Dalam perkembangannya, Bakrie & Brothers juga merambah industri pabrik pipa baja dan pabrik kawat. Di akhir 1950-an, Achmad mendirikan pabrik pengolahan karet mentah.

9. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 – meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.

10. Ali Moertopo

Letnan Jenderal (purn.) Ali Moertopo, atau dieja sering pula dieja Ali Murtopo (Blora, Jawa Tengah, 23 September 1924 – 15 Mei 1984), adalah pemikir, tokoh intelijen, dan politikus yang berperan penting terutama pada masa Orde Baru di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia (1978 – 1983) serta Deputi Kepala (1969 – 1974) dan Wakil Kepala (1974 – 1978) Badan Koordinasi Intelijen Negara.

11. Ali Sadikin

Ali Sadikin (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 – meninggal di Singapura, 20 Mei 2008 pada umur 80 tahun) adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator       Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gubernur yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Karena itu ia disapa akrab oleh penduduk kota Jakarta dengan panggilan Bang Ali sementara istrinya, Ny. Nani Sadikin, seorang dokter gigi, disapa Mpok Nani.

12. Amien Rais
13. B.J. Habibie
14. Bing Slamet
15. Bung Tomo
16. Cephas
17. Chairil Anwar
18. Clifford Geertz
19. D.N. Aidit
20. Daud Beureuh
21. Dewi Sartika
22. Djoko Soetono
23. Goenawan Mohamad
24. H.B. Jassin
25. H.O.S. Tjokroaminoto
26. HAMKA
27. Hasyim Asy’ari
28. Hendricus Sneevliet
29. Ibnu Sutowo
30. Idjon Djanbi
31. Ismail Marzuki
32. Iwan Fals
33. Jakob Oetama
34. Kartosoewirjo
35. Kasman Singodimedjo
36. Kho Ping Hoo
37. Ki Bagus Hadikusumo
38. Ki Hadjar Dewantara
39. Kusbini
40. L.B. Moerdani
41. Liem Seng Tee
42. Liem Sioe Liong
43. Megawati Soekarnoputri
44. Mochtar Kusumaatmadja
45. Mohammad Hatta
46. Mohammad Natsir
47. Mohammad Roem
48. Mohammad Yamin
49. Munir
50. Muso
51. Notonagoro
52. Nurcholish Madjid
53. Oei Tiong Ham
54. Oerip Soemohardjo
55. Pater Beek
56. Pramoedya Ananta Toer
57. R.A. Kartini
58. Rhoma Irama
59. Rudy Hartono
60. Sartono Kartodirdjo
61. Sedyatmo
62. Semaun
63. Sjafruddin Prawiranegara
64. Snouck Hurgronje
65. Soe Hoek Gie
66. Soedirman
67. Soedjatmoko
68. Soedjojono
69. Soeharto
70. Soekarno
71. Soepomo
72. Soeprijadi
73. Soetomo
74. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
75. Sumitro Djojohadikusumo
76. Sukarni
77. Surya Wonowijoyo
78. Sutan Sjahrir
79. Sutan Takdir Alisjahbana
80. Suwandi
81. Tan Malaka
82. Teguh Srimulat
83. Thayeb Mohammad Gobel
84. Tirto Adhisoerjo
85. Tjipto Mangoenkoesoemo
86. Tjoet Nyak Dien
87. Tjokorda Raka Sukawati
88. Tony Koeswoyo
89. Usmar Ismail
90. Van Deventer
91. Van Ophuysen
92. Van Vollenhoven
93. W.R. Soepratman
94. W.S. Rendra
95. Wahid Hasyim
96. Wahidin Sudirohusodo
97. Widjojo Nitisastro
98. William Soerjadjaja
99. Wirjono Prodjodikoro
100. Yap Thiam Hien

 Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar